Powered by Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

RSS

Pencuri Sandal Misterius

          Dalam suatu desa , desa terpencil di daerah Jawa Tengah tinggal sebuah keluarga yang sangat amat sederhana. Keluarga tersebut terdiri dari anak , ibu , dan bapaknya. Anak tersebut bernama Baron. Ibunya bernama Jessy dan bapaknya bernama Somad. Suatu saat Si Baron keluar dan ingin menunaikan ibadah di sebuah masjid disana yaitu Masjid Baiturrahman. Waktu adzan sudah berkumandang dan saat itu juga Baron bergegas menuju masjid tersebut. Dalam perjalannya, Baron menemui temannya yang sedang asik bermain. Baron lalu menghampirinya untuk mengajaknya menunaikan ibadah sholat di masjid. “Sholat John sholat ” , kata Baron kepada temannya yang bernama John. “Oke berohh ”, jawab Si John dengan lantang. Sesampainya di masjid mereka berdua bergegas menuju tempat wudhu. Setelah selesai mengambil air wudhu mereka berdua menunaikan sholat sunnah , karena saat itu “komat” belum berkumandang. Setelah “komat” berkumandang saat itulah mereka melaksanakan sholat berjamaah dengan jamaah yang lainnya. “Allahhuakbar…..” , pimpin imam yang sedang takbir. Jamaah yang di belakangnya pun mengikutinya.
          Setelah sholat berjamaah selesai, mereka berdua bercerita tentang semua yang ada di kampung mereka. Baron mengatakan bahwa akhir akhir ini sering sekali terjadi pencurian sandal di masjid. John pun juga mengatakan hal yang sama tentang pencuri sandal itu. Kasus pencurian sandal ini sudah tidak asing lagi di kalangan desa kedua anak tersebut. Baron berusah keras ingin menangkap pencuri sandal yang meresahkan sekali para warga. John ingin membantu usaha si Baron. “Santai beroohh , saya bantu usahamu itu “, kata si John kepada si Baron. Setelah agak lama berbincang – bincang , keduanya pergi pulang kerumah masing – masing.
Adzan maghrib berkumandang, Baron bergegas menuju masjid lagi. Tak lupa ia mengajak temannya yaitu John. Seperti biasanya , dalam perjalanan mereka berdua selalu bercanda tertawa riang gembira. Sampai di masjid mereka langsung mengambil air wudhu. Tak lupa mereka menunaikan sholat sunnah. “Komat” berkumandang , sholat berjamaah pun dimulai. Hingga rakaat terakhir dan saat itu lah sholat jamaah selesai. Baron masih penasaran dengan pencuri sandal yang misterius itu. Tiba – tiba tanpa Baron ketahui ternyata sandal Baron sudah tiada. Sandal Baron telah diambil oleh pencuri. “Dasar pencuri bangsat , A*J*N* ”, teriak Baron pada saat itu. Karena merasa kesal Baron merencanakan suatu hal untuk menangkap si pencuri uang misterius itu. Bersama dengan John , Baron akan menuntas kejahatan. Dengan merasa terpaksa pun Baron pulang dengan kaki yang tiada alas , “NYEKER”. John hanya bias menahan tawanya saat perjalanan pulang dengan si Baron.
          Keesokan harinya, Baron merencanakan sesuatu dengan temannya yaitu John untuk menjebak pencuri itu. Saat adzan dzhuhur berkuamandang, saatnya juga mereka berdua beraksi. Tanpa basa – basi si Baron yang dengan merasa pedenya berangkat dengan sandal baru untuk memancing si pencuri agar mengambil sandalnya. Beberapa saat kemudian qomat berkumandang. Baron dan John belum melaksanakan sholat berjamaah. Mereka berdua bersembunyi di kamar mandi di samping. Mereka mengawasi daerah setempat dengan sandal yang mewah di luar masjid. Beberapa saat kemudian datanglah seorang yang tak dikenal. Orang itu ternyata tidak berniat untuk menunaikan sholat. Hal yang dilakukan orang itu adalah mengambil sandal para jamaah sholat yang sedang menunaikan sholat.
          Dengan suara yang lantang dan tanpa basa –basi, Baron berteriak maalingggg….. Dengan paniknya pencuri sandal itu lari tanpa arah. Baron dan John berlari mengejar pencuri itu tanpa basa – basi. Mereka mengejarnya hingga masuk ke sela – sela desa. Karena sudah tertinggal jauh, mereka kehilangan jejak pencuri tersebut. Dan beberapa saat kemudian terdengar kabar bahwa telah ditangkap seorang pencuri. Mereka berdua pun menghampiri si pencuri tersebut untuk mengambil sandal yang telah diambil oleh pencuri itu. Dan pada saat itu juga si pencuri itu di bawa ke kantor polisi terdekat untuk menjelaskan maksudnya mencuri sandal orang – orang.
         


          Setelah pencuri itu tertangkap , keadaan di desa Baron dan Joh sudah nyaman dan tentram dan tidak akan ada lagi kasus pencurian sandal. Mereka berdua sangatlah puas karena mendapatkan pengalaman yang sangat tidak akan terlupakan yaitu mengejar seorang pencuri.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS